Nama saya Master, kini saya bekerja sebagai system engineer sebuah perusahaan di Indonesia, Ceritanya begini. Pada sebuah pagi saya ditelepon oleh seorang sahabat lama saya yang mempunyai nama Sakong, yang baru datang dari Bandung untuk sebuah keperluan.
Kebetulan sekali saat tersebut saya sedang tidak kuliah, bisa bebas pergi ke mana pun. Sesampainya di sana ternyata rekan saya sudah lama menantikan di kamarnya, dan saya juga masuk. Tak lama kemudian, Sakong pamit bila dia terdapat janji inginkan pergi ke kantor temannya di Jl. Masterkiu dan saya pun menantikan di kamarnya hingga Sakong pulang.
Ternyata menantikan adalahsuatu yang paling menjengkelkan, tak terasa sudah satu jam kupindah-pindahkan channel , tapi seluruh terasa membosankan, sampai-sampai pada suatu saat bel di kamar berbunyi, ting tong.. ting tong, malas kubuka pintu. Terlihat sesosok tubuh perempuan dengan tinggi tidak cukup lebih 168 cm dengan rok span dan pakaian kerja, seksi dengan dada kupikir selama 365 B.
“Permisi, ingin bertemu Bapak Sakong ada?” tanyanya.
“Mm.. oh Bapak sedang pergi ke Jl. Master Kiu, terdapat janji?” tanyaku.
“Ya.. boleh saya menunggu?” tanyanya.
“Silakan”, jawabku sambil menyuruh dia masuk.
Wanita tersebut pun masuk dan duduk di sofa. Jam saat tersebut menunjukkan pukul 10 pagi.
“Mbak ini siapa ya?” tanyaku memberanikan diri.
“Saya Ceme, duta dari cabang Bandung yang menjemput Pak Bandar Sakong ke mari”, jawabnya.
“Ooo.. perkenalkan saya Master, rekan .”
Ceme memang sosok perempuan ideal. Di samping anggun, dia pun cantik, kalau disaksikan serupa Drew Barrymore. Jam mengindikasikan pukul 11.00, dan Sakong belum kembali juga. Aku telah gelisah juga, soalnya di kamar hotel begini bareng seorang perempuan cantik. Perlahan-lahan kuberanikan guna duduk di sebelah Ceme.
“Mmm.. gimana ya Mbak.. kok belum datang pun Sakong”, kataku membuka kebisuan.
“Ah.. nggak apa kok, kan terdapat Mas Master”, jawabnya seraya memegang tanganku.
Wah lampu hijau nih pikirku. Gila pun nih orang, aku sempat grogi dipegang kayak gitu.
“Mau ke kamar kecil bentar ya Master…di mana sih tempatnya?” tananya manja.
“Di situ tuh”, kataku cuek.
“Nitip tasnya ya!” katanya lagi, dan Ceme juga masuk ke kamar kecil.
“Awww.. awww.. bantu master.. ada kecoa..” jeritnya dari dalam kamar mandi.
Kupikir mana barangkali sih di hotel bintang lima macam begini terdapat kecoa. Tapi aku bangkit pun menuju kamar mandi. Baru hingga di depan pintu kamar mandi Ceme sudah unik tanganku. –
“Masuk.. sini..” katanya sambil memblokir pintu.
Kulihat Ceme sudah mencungkil rok spannya, melulu tinggal CD sama baju saja. Dan dia juga langsung menghirup mulutku. Aku yang belum siap mental justeru menghindari ciumannya. –
“Mana kecoanya?” tanyaku pura-pura bodoh.
“Ini nih masuk ke dalam celana”, jawabnya cuek.
Dia terus berjuang menciumi mulutku, lama kelamaan aku terangsang juga. Gantian kuciumi pun mulutnya. Sekitar tiga menit acara pagut-memagut tersebut pun berlangsung. Kupraktekan teknik mencium yang tidak jarang kulihat di film porno. Kemudian tanganku juga segera merambah bukit kembarnya dari celah Nenen celah bajunya. Gila benar ini anak, ternyata dia tidak menggunakan BH. Langsung kumainkan bukit kembarnya dan kupelintir sedikit-sedikit putingnya. Terasa putingnya mengeras, kata orang sih tanda-tandanya telah terangsang.
“Awww.. pelan-pelan dong Master”, protesnya ketika kupelintir putingnya.
“Aah.. hmm.. ahh.. Deenn..” langsung kubuka bajunya dan semakin terpampang jelas gundukan di dadanya yang menggairahkan.
“Terus Master.. ahh.. ouchh..” aku melanjutkan menciumi pusarnya, terus ke bawah pusarnya.
Terpampang dengan jelas rambut tipis berbentuk segitiga di pangkal pahanya. Kujilati sepuas-puasnya. Setelah tersebut dia kubimbing duduk di samping bathtub dan duduk di situ. Terus dia kusuruh membuka pahanya. Ooh, laksana ini toh liang kemaluan wanita. Soalnya seumur-umur baru kali ini aku menyaksikan langsung yang asli. Langsung saja kulihat dari dekat. –
“Kok diliatin doang Master.. dijilatin donk”, kata Ceme.
Aku diam saja, terus kusibakan bibir kemaluannya dan tampak di situ daging yang menonjol. Barangkali ini yang dinamakan klitoris pikirku. Terus dengan iseng kupelintir daging tersebut pelan-pelan.
“Ahh.. ouhh.. Master.. ahh.. terus Master.. mainin klitorisku ahh”, wah benar pun pikirku.
Terus perlahan kupegangi dalamnya, kok agak lembab dan basah. Wah rupanya Ceme terangsang berat nih. Kulihat lebih dekat lagi, tiba-tiba saja tangan Ceme menenggelamkan kepalaku ke dalam pangkal pahanya.
“Jilatin dong Master..ahh. ahh..tidak boleh nakal, gitu dong..masa hanya diliatin aja”, aku juga terus menjilati kedua bibir kemaluannya.
Mmm..terus kujilati pun klitorisnya dan cairan yang terdapat di situ rasanya asin-asin nikmat dan baunya tersebut loh buat batang kemaluanku semakin mengeras saja. Terus kujilati dengan buas klitorisnya seraya kugigit sedikit.
“Ahh.. Master..ouchh.. Master.. akkhh..akkuu.. akkh.”
Terlihat cairan semakin deras saja yang terbit dan Ceme semakin menenggelamkan kepalaku ke dalam kemaluannya. Wah rupanya Ceme telah klimaks nih.
“Ahh.. Master ouchh.. aku keluarr..” katanya.
Kujilati seluruh cairan yang terbit dari kemaluan Ceme. Terus dia juga berdiri dan mengarah ke ke lokasi tidur. Wah tak waras nih perempuan, masa aku dianggurin, pikirku. Aku terus mengekor dia pergi ke lokasi tidur. Rupanya dia duduk di samping lokasi tidur.
“Sini deh Master.. gantian aku yang mainin kontolmu”, katanya.
Aku menurut keterangan dari saja dan aku rebahan di lokasi tidur dengan kaki di lantai. Terus Ceme mulai memainkan kemaluanku dari luar celana dalam. Dia jilati batang kemaluanku yang dari tadi sudah paling tegang, terus dibukanya CD-ku gunakan giginya. Setelah CD-ku lepas, gantian dia mainkan kantong kemaluanku, dia jilati ke atas dan ke bawah. Rasanya sungguh mengejutkan. Terus dia pegangi batangku dengan kedua tangannya dan dijilat-jilatin kepalanya seraya matanya menyaksikan ke arahku. Langsung dia benamkan semua batang kemaluanku ke dalam mulutnya dan dikocok-kocok gunakan mulutnya yang mungil.
“Oohh.. Ceme.. akhh.. uhh”, desahku menikmati nikmat di sekujur batangku. Sambil terus mengulum-ngulum batang kemaluanku, dia juga memijit-mijit Biji Peler, rasanya linu-linu nikmat.
Setelah dilangsungkan 5 menit, Ceme juga mulai jenuh dengan permainannya.
“Master, anda main beneran yuk”, katanya.
Ceme langsung duduk di atas pahaku dan memegang batang kemaluanku sambil ditunjukkan ke dalam lubang kemaluannya. Bless.. semua batang kemaluanku masuk ke dalam liang kemaluannya. Terasa lembab dan nikmat tak dapat dilukiskan dengan kata-kata.
“Ahh.. mm.. uhh.. aahh..” desah Ceme seraya merem melek merasakan pergesekan batang kemaluanku dengan liang kemaluannya.
Tak tak sempat tangannya juga ikut-ikutan memegangi kedua buah dadanya. Aku juga dengan reflek mengimbangi permainannya dengan menaik-turunkan batang kemaluanku, sampai-sampai terdengar bunyi pluk.. pluk.. saat batang kemaluan dan liang kemaluan berbenturan.
“Ahh.. oughh.. mmhh.. ahh..” desah Ceme.
“Master.. ahh.. ouhh.. akuu.. mau.. keluar.. ahh..”
“Kita crot sama-sama Ceme..ahh.. ouhh..”
Kurasakan cairan hangat memancar pada kepala batang kemaluanku dan mengakibatkan kepala batang kemaluanku tak dapat menyangga aliran yang deras dari dalam batang kemaluanku.
“Ahh.. aku keluarr.. Ceme”, teriakku.
“Akuu.. jugaa.. Master.. akhh.”
Kemudian kami juga lemas dan tertidur hingga pukul 5 sore. Sampai tiba-tiba tersiar bunyi bel, tet.. tet.. wah tak waras nih, Sakong pulang. Langsung saja kubangunkan,
“Ceme..Ceme..Ceme..bangun..” ternyata Ceme istirahat dengan nyenyaknya.
Aku cuek saja soalnya susah bila membangunkan orang yang istirahat dengan berjuta kenikmatan. Akhirnya pintu hotel kubuka, ternyata perempuan bule yang mengetuk pintu.
“Excuse me.. Is this Mr. John’s Room, 513?” tanyanya.
“Oh..No, I think.. its beside this room”, jawabku sekenanya dan perempuan bule tersebut pun pergi ke kamar sebelah.
Setelah dibel berkali-kali ternyata tidak terdapat orangnya. Dia juga pergi ke arahku lagi.
“He is not in his room”, katanya.
“Bisa sa.. ya.. tunggu di sini?” katanya.
“Oh..sure..tentu”, kataku.
“Silakan masuk.”
Dia juga duduk di sofa. Karena kamar ini tergolong luas, selama 7×7 meter, maka Ceme yang tertidur di springbed tak kelihatan.
“Anda dari mana?” tanyaku membuka pembicaraan.
“Oh.. I come from USA, Nevada”, katanya.
“Oh.. Las Vegas”, kataku.
“Anda telah menikah?” tanyaku lagi.
“Ya.. saya.. menikah 2 tahun kemudian dan saya telah cerai sekitar setahun”, katanya lagi.
Wah kesepian pun nih cewek, pikirku. Kalau dilihat-lihat perempuan ini tingginya selama 170-an, wajahnya serupa-serupa Dana Scully-nya X-Files, usianya selama 30-an.
Kalau disaksikan bodinya sih mantap juga. Rambutnya sebahu, matanya biru, bibirnya, wah sensual sekali.
“Can I know your name?” tanyaku.
“QQ Kiu”, katanya seraya mengulurkan tangan.
“Master”, kataku.
“What is your job Master?” tanyanya.
“I’m student”, kataku.
“What major?” tanyanya.
“Informatics”, kataku.
Wah bisa-bisa dua jam hanya nanya masalah sekolah nih pikirku. Harus dihentikan nih. Kuberanikan tanya soal lain. Sambil pindah duduk ke samping Kiu QQ.
“Can I know something about life?” tanyaku.
“Yah.. apa? please in Indonesian, cause I think you can not speak fluently in english”, katanya.
Wah ketahuan deh modalku, pikirku.
“Ini agak pribadi, nggak apa-apa?” tanyaku.
“No problem, cause I think anda orang baik-baik”, katanya.
“Kalau udah cerai, gimana anda memenuhi keperluan biologismu?” tanyaku.
“Maksud anda seks?” tanyanya.
“Yes..” kataku mantap.
“Saya dapat main seks kapan saja, dan dimana saja dengan orang yang kusuka, that’s mengakibatkan my husband memisahkan saya.”
Wah tak waras juga nih cewek pikirku.
“Kamu pernah main seks Master?” tanyanya.
“No..” jawabku.
Dia juga tersenyum melihatku, terus lihat perempuan tergolek di atas ranjang. Wah ketahuan deh bila menipu.
“Siapa dia Master?” tanyanya.
“She is my sister”, jawabku sembarangan.
“Oh.. jadi anda betulan belum pernah ya.. inginkan belajar sama saya, Master?” tanyanya.
“Wah inginkan sekali Kiu QQ”, kataku mantap.
“Sini Master..anda ke depanku..apa your sister tidak marah bila lihat anda Master?” tanyanya.
“Nggak apa-apa QQ Kiukiu”, kataku sambil menghampiri ke depannya. Terus dia membuka bajunya.
“Sini Master.. anda pegang dada saya”, katanya. Terus kupegangi susunya yang ukurannya 36C.
“And cium bibirku Master”, katanya.
Aku tanpa dikomando langsung menciumi bibir Kiukiu QQ. Langsung mulut kami beradu, kulumat bibir yang sensual tersebut dan lidah kami juga saling berbelit,
“Ouchh.. mm..” terus aku langsung turun ke lehernya yang jenjang dan dia juga mendesah
“Aahh..mm..ouchh..ssh.. Master..anda membuat akuu.. ahh..”
“Ahh..ouhh..shh..Mastery..oo..anda memang badung baby, yeahh..ahh..”
Terus kubuka rok spannya dan CD-nya, langsung kuturun ke pangkal pahanya. Kujilat berakhir kemaluannya dengan rakus.
“Aahh..stop Master.. bakal kuberikan gaya favoritku kepadamu”, katanya.
Padahal telah basah liang kemaluannya. Sepertinya dia telah terangsang berat. Langsung saja kulepaskan celana jeans-ku, dan lantas Kiukiu juga membantu mencungkil CD-ku seraya memegang batang kemaluanku yang 7 inchi.
“Kemaluan yang bagus”, katanya seraya meremas batanganku yang telah tegang berat.
“Coba anda duduk di kursi ini sayang”, katanya.
Aku juga duduk dan terus dia duduk di atas kedua pahaku. Wah asyik pun nih kayaknya. Terus dia memegang kemaluanku yang telah tegang berat dan dia arahkan ke dalam lubang kemaluannya dan dia juga duduk di atasku, bless.. kemaluanku juga masuk ke dalam liang kemaluan Qiuqiu. Dia kemudian menggoyang-goyangkan pinggulnya naik turun.
“Ouchh.. yeahh.. mm.. oohh.. ohh.. ini laksana naik kuda saja, Master”, katanya.
“Aakkhh.. oukkhh.”
“Mmm.. akhh..sshh.. ukhh.. akh.. Master.. ukhh.. yeajjhh.. yeahh.. oukhh..”
Tiba-tiba saja QQ teriak-teriak tak keruan dan tak lama kemudian..
“Master..aku keluaarr..”
Terasa panas cairan menyembur dari lubang kesenangan QQ dan tanpa kulepaskan masih saja kukocok lubang kemaluan QQ dengan batang kemaluanku.
“Yeah.. ouchh Master QQ.. bantu berhenti Master..akhh..ouchh..” tetap saja kukocok tambah kencang.
“Tolong..hentikan sayang akkhh..akhh..” Tanggung nih pikirku.
Tiba-tiba saja QQ meronta dan sebab sudah diambang klimaks. Begitu QQ mencabut genggaman liang kemaluannya pada batang kemaluanku, langsung saja cairan sperma yang telah di ujung kepala terbit semua.
“Oouchh..baby..” langsung saja mulut Qiuqiu menyambar kepala kemaluanku dan dilumatnya berakhir cairan di kepala kemaluanku.
Tiba-tiba saja Ceme terbangun, “Master Domino.. Master Poker..” aku dan QQ kaget bukan main. Untungnya aku dapat mengatasi suasana yang paling gawat ini.
“Ada apa sayang? enak ya tidurnya”, kataku tanpa dosa. Untunglah Ceme bisa memahami suasana ini.
“Master.. siapa tuh?” tanyanya, dan QQ juga masih dengan telanjang bulat mendekati Ceme dan berjabat tangan.
“QQ”, katanya.
“I’m sorry..udah ganggu tidurmu ya?” kata QQ.
Tanpa berbicara apa-apa, Ceme justeru langsung menciumi QQ. Wah nggak aku sangka, ternyata si Ceme ini biseks dan QQ mungkin sebab terbawa oleh Ceme pun mengikuti saja. Kedua wanita tersebut pun terhanyut dalam permainannya. Aku dari sofa hanya mangamati permainan mereka. Ceme lantas menciumi semua leher QQ dan QQ juga meraba pantat Ceme. Kemudian Ceme menghirup dan menjilati buah dada QQ. Love Sex Story Indonesia – BERSAMBUNG,,,,,,,,,,,,,,,,,